PANGKALAN BUN – Pasar hewan kurban di Pasar Sayangan, Desa Pandu Sanjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memberikan jaminan terhadap hewan kurban, baik dari sisi kesehatan sesuai dengan syariat ibadah qurban, dan jaminan asuransi.
Pasar hewan kurban ini tentunya merupakan embrio pasar hewan atau pasar ternak yang sudah diharapkan para peternak di Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kecamatan Pangkalan Lada sejak setahun yang lalu.
“Sejatinya pembukaan pasar hewan tersebut selaras dengan keinginan Pemkab Kobar untuk dapat kembali menghidupkan geliat ekonomi, khususnya pertanian dalam arti luas dalam hal ini adalah bidang peternakan,” kata Bupati Kobar Nurhidayah usai kegiatan pembukaan pasar hewan di Pasar Sayangan, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kobar, Sabtu 3 Agustus 2019.
Menurut orang nomor satu di Bumi Marunting Batu Aji itu, kedepan dengan adanya pasar ternak yang dilaksanakan secara berkala akan sangat mendukung peningkatan pembangunan peternakan lebih baik lagi, mengingat potensi pengembangan peternakan di kabupaten setempat masih sangat terbuka luas.
Begitu pula keberadaan pasar ternak diharapkan dapat meningkatkan motivasi para peternak untuk mengembangkan usaha ternaknya, dan peternak tidak kesulitan lagi untuk memasarkan ternaknya.
Menurutnya hingga sejauh ini jumlah penggaduh ternak sapi yang terdiri dari kelompok-kelompok tani di Kabupaten Kobar mencapai 450 orang dengan jumlah populasi sapi mencapai 1500 ekor.
Dengan jumlah populasi sebanyak itu, ia mengingatkan bahwa pembangunan peternakan harus dipandang sebagai sebuah pendekatan pembangunan yang terintegrasi dari hulu sampai hilir, berwawasan agribisnis atau berwawasan pada pasar, baik pasar sarana produksi maupun pasar hasil produksi peternakan.
“Seperti yang kita ketahui, pasar merupakan komponen penting dalam pengembangan agribisnis peternakan. Dalam konteks ini, sebuah usaha produksi perlu memperhatikan aspek pasar atau permintaan pasar terhadap komoditas yang dihasilkan,” harapnya.
Bupati perempuan pertama di Kalteng itu menambahkan, dengan adanya pasar fisik seperti pasar hewan kurban dan pasar ternak nantinya, seperti yang saat ini difasilitasi pemerintah daerah, tentunya akan mendorong pengembangan dan peningkatan produksi peternakan di pedesaan.
Selain itu juga dampak positif keberadaan pasar hewan tersebut adalah sebagai embrio pembentukan pasar ternak di Sentra Peternakan Rakyat (SPR) di Kabupaten Kotawaringin Barat, mendorong pengembangan peternakan rakyat, serta turut serta mendukung agenda pariwisata daerah, khususnya terkait dengan lomba-lomba atau kontes di bidang peternakan yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan pasar hewan kurban ini.
“Kepada seluruh pihak yang hadir, agar dapat terus bekerjasama, bersinergi, saling mengisi, agar pembangunan ekonomi daerah, khususnya sub sektor peternakan menjadi lebih baik, sehingga para peternak, pelaku usaha dan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat akan lebih sejahtera,” harapnya.
Dalam kesempatan itu juga sekaligus diberikan hadiah berupa piala terhadap pemenang kontes hewan, baik sapi jenis limosin, simental dan sapi Bali, serta sapi lokal.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post