PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri mengatakan bahwa program nasional food estate yang dilaksanakan di Kalimantan Tengah akan memberikan dampak positif bagi Kalteng.
Dampak positif ini akan terasa pada percepatan pembangunan dan perekonomian Kalteng sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan adanya proyek Food Estate di Kalimantan Tengah, tentu ini akan menjadi bagian anugerah, yang mendapatkan atau merasakan manfaat adalah masyarakat, para pelaku tani yang ada di Kalimantan Tengah,” kata Sekda, Sabtu 20 Maret 2021.
Sekda menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota mendukung keberhasilan program food estate tersebut. Dalam pelaksanaan food estate, tentu akan ada kendala-kendala, namun menurut Sekda, hal tersebut adalah tantangan yang harus diatasi dan disiasati bersama.
“Berkenaan dengan keberhasilan adalah merupakan bagian daripada tanggung jawab yang kita lakukan untuk bagaimana menunjukkan hasil pada program Food Estate ini,” ujarnya.
Fahrizal berharap bahwa program pengembangan Food Estate yang dibangun dari hulu ke hilir ini akan berhasil dan menjadikan Kalteng sebagai Lumbung Pangan Nasional.
Diketahui sebelumnya dalam rangka meninjau langsung progres pengembangan kawasan Food Estate, pada Jumat kemarin (19/3), tim Bappenas dan Kementerian Pertanian didampingi Dinas Pertanian Provinsi serta pihak-pihak terkait melakukan kunjungan lapangan ke Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau.
Agenda kunjungan, diantaranya peninjauan ke lokasi Food Estate yang dikunjungi Presiden beberapa waktu lalu, berdialog dengan petani setempat, dan meninjau Rice Milling Unit
Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas R. Anang Noegroho Setyo Moeljono mengatakan bahwa Bappenas saat ini melihat bahwa Kalteng merupakan model pembangunan pertanian, sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo yaitu pengembangan pertanian ataupun pengembangan potensi cadangan pangan nasional dapat diwujudkan, di dalam perspektif pertanian yang maju, modern, dan dalam skala yang luas.
“Presiden juga mengharapkan bahwa ada satu transformasi yang berangkat hanya dari sekedar pertanian itu tidak biasa-biasa saja, tapi pertanian yang mendukung tidak hanya ketahanan pangan, tetapi juga kemandirian dan harapanya sesuai Undang-Undang Pangan adalah kedaulatan pangan,” ujarnya.
Kunjungan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui progres terkini program Food Estate di Kalteng dan sekaligus mengidentifikasi berbagai aspek yang perlu dicermati dalam perumusan dan perencanaan program pengembangan Food Estate pada tahun 2022 nanti.
(vi/matakalteng.co.id)
Discussion about this post