PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Wagub Kalteng) Habib Ismail Bin Yahya mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2021 yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, dplbi Istana Negara, Jakarta, Senin 22 Februari 2021.
Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan upaya peningkatan penanganan dan pengendalian karhutla di tahun 2021.
Dalam arahannya Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan tidak boleh kendor, meskipun saat ini di beberapa daerah tengah menghadapi bencana banjir dan tanah longsor. Meskipun demikian presiden menginginkan dilakukannya pencegahan yang matang, yang detail, sinergi semakin kuat dan eksekusi lapangan yang semakin efektif.
“Berdasarkan laporan BMKG, tahun 2021 sebagian besar wilayah di Indonesia diperkirakan masih mendapatkan hujan menengah tinggi hingga bulan April, dan La Nina akan masih bertahan hingga semester I ini, serta bulan Mei diperkirakan akan menjadi fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Maka dari itu saya ingatkan kepada semua pihak untuk waspada, jangan lengah,” ingat Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut disampaikan, pada bulan Februari, Pulau Sumatra diperkirakan berpotensi terjadi karhutla, sementara potensi karhutla di Pulau Kalimantan dan Sulawesi diperkirakan terjadi pada bulan Mei hingga Juli, dan akan mencapai puncaknya di bulan Agustus dan September.
“Kita harus betul-betul tahu betul puncaknya kapan, sehingga persiapannya apa, dimulai dari sekarang. Planningnya disiapkan, organisasinya dicek betul, sudah bekerja atau tidak, pada saat betul-betul nanti panas, kita sudah siap semuanya,” ungkap Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo selanjutnya menekankan beberapa hal yang harus dilakukan oleh seluruh Kepala Daerah bersama Pangdam dan Kapolda serta jajaran dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Presiden pun menandaskan bahwa hal pertama yang harus benar-benar diprioritaskan adalah upaya pencegahan.
“Sekali lagi prioritaskan pencegahan, jangan terlambat,” pungkas Presiden.
Rakornas ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu peserta dalam jumlah terbatas hadir langsung di Istana Negara (luring/offline), dan sebagian besar peserta lainnya mengikuti secara daring atau online melalui konferensi video.
(vi/matakalteng.co.id)
Discussion about this post