PALANGKA RAYA – Pada pelaksanaan Kick Off Vaksinasi Covid-19 tingkat Kota Palangka Raya, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19.
Setelah melalui berbagai rangkaian pemeriksaan kesehatan politisi Partai PDI-Perjuangan ini dinyatakan dapat menerima suntikan vaksin Sinovac, penyuntikan dilakukan bertempat di RSUD Kota Palangka Raya, Kamis 14 Januari 2021.
Sigit menyatakan bahwa dirinya tidak merasakan adanya gejala efek samping pasca disuntik vaksin. Ia menyatakan bahwa sepuluh orang yang berkesempatan menerima vaksin ini sebagai pahlawan bangsa. Pasalnya disebutkan oleh Sigit hal ini dilakukan untuk memberikan bukti kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman.
“Setelah hampir satu jam menerima vaksin, saya tidak melihat adanya gejala efek samping. 10 orang pertama yang menerima vaksin ini saya sebut pahlawan bangsa, karena kita berani menjadi contoh bagi masyarakat dan membuktikan bahwa vaksin ini aman,” ujar Sigit.
Sigit menceritakan tahapan vaksinasi yang Ia lalui pada awalnya dirinya menjalani proses screening, dimana pada bagian ini petugas akan menanyakan riwayat perjalanan, keluhan penyakit dan masalah kesehatan dalam satu minggu terakhir dan beberapa pertanyaan lainnya.
“Sebelum pelaksanaan vaksinasi kami telah menerima surat undangan dari Kementerian Kesehatan, dan langsung setelah itu saya melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan apakah saya dapat menerima vaksin atau tidak,” ungkap Sigit.
Setelah melaksanakan vaksinasi pertama, Sigit akan kembali menerima vaksin kedua pada tanggal 28 Januari. Sigit membeberkan salah satu alasan mengapa dirinya ingin divaksin karena melihat mobilitas dan intensitas bertemu dengan orang banyak.
Sigit mengaku bahwa Ia ingin memberikan keamanan bagi keluarganya, dengan di vaksin maka resiko dirinya tertular Covid-19 berkurang. Sigit berpesan kepada masyarakat untuk tidak ragu di vaksinasi. Selain melindungi diri sendiri, kita juga melindungi orang-orang yang ada disekitar khususnya keluarga.
Saat melakukan screening pun masyarakat diharapkan dapat jujur dalam melakukan pemeriksaan, karena pemeriksaan merupakan kunci penting untuk mengetahui bisa atau tidaknya seseorang menerima vaksin sehingga tidak muncul efek samping yang merugikan.
“Harus jujur saat diperiksa apakah ada penyakit yang menjadi pantangan atau tidak. Jika sehat, silahkan mendapatkan vaksin,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post