SAMPIT – Harga cabai di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dimana saat ini pedagang cabai menjual dengan harga Rp90 ribu perkilogram.
Meski harga tersebur sudah turun dari sebelumnya yakni Rp150 ribu perkilogram, namun harga baru ini masih tergolong cukup tinggi. Mengingat harga normal cabai di Sampit, Kotim biasanya Rp30 ribu perkilogramnya.
Hal ini lantaran karena banyaknya petani yang gagal panen. Selain cabai, akibat cuaca buruk sejumlah sayur mayur lainnya juga mengalami kenaikan harga. Salah seorang pedagang cabai di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit Ina mengatakan, naiknya harga cabai yang dipasok dari Banjarmasin ini sudah terjadi sejak beberapa pekan belakangan.
“Harga cabai saat ini sudah turun dari sebelumnya, tapi ini masih dikatakan tinggi,” ujarnya, Rabu 13 Januari 2021. Menurutnya, tingginya harga cabai disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi. Sehingga banyak petani cabai yang mengalami gagal panen, dan mengakibatkan pasokan cabai berkurang.
“Meski harga cabai tinggi, cabai yang dijual tetap habis dibeli warga, karena cabai sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Ada yang untuk membuat sambel di warung makan dan lainnya,” ungkapnya.
Selain cabai, sejumlah sayur mayur lainnya di Sampit khususnya yang dipasok dari pulau Jawa seperti kubis, wortel, kentang serta daun bawang, juga mengalami peningkatan harga sebesar 20 persen dari harga normal.
Naiknya harga sayur mayur tersebut, disebabkan karena cuaca ekstim di laut Jawa, yang membuat pengiriman sayur mayur menjadi lebih lama dari biasanya. Lamanya pengiriman ini membuat pasokan berkurang, sebab ada sebagian sayur mayur yang busuk dan terpaksa harus dibuang karena tidak laku dijual.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post