SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Supian Hadi saat rapat evaluasi akhir tahun 2020 mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini belum berhasil dalam menangani kasus Covid-19 di wilayahnya.
“Kita belum berhasil dalam penangan Covid-19 di Kotim. Karena masih terus mengalami penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19,” ungkapnya, Rabu 30 Desember 2020.
Dirinya mengatakan meski segala upaya telah dilakukan seperti razia terus dilakukan hingga pemberian sanksi kepada pelanggar oleh petugas, namun tetap Covid-19 masih saja melanda.
Supian Hadi juga menuturkan bencana non alam Covid-19 ini merubah tatanan kehidupan atau dikenal dengan tatanan nilai normal tidak hanya secara kesehatan yang dilakukan normal baru tetapi juga secara kehidupan sosial.
“Sebelumnya kita masih berjabat tangan sekarang kita harus menjaga jarak demikian juga kegiatan perayaan hari-hari besar agama dan lain-lain terbatas dapat kita lakukan serta kegiatan aktivitas ekonomi yang sebelumnya kita lakukan dengan aturan aturan protokol kesehatan hal ini semua dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Bupati Kotim yang masa jabatannya akan berakhir tersebut menambahkan bahwa pada tahun 2020 ini pihaknya fokus dalam penanganan pandemi Covid-19, diantaranya adalah kebijakan anggaran sebagaimana Peraturan Presiden nomor 4 tahun 2020 tentang refocusing kegiatan, realokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2020 tentang percepatan penanganan Covid-19 dilingkungan pemerintah daerah serta keputusan bersama menteri dalam negeri dan Menteri Keuangan tentang penyesuaian belanja daerah tahun 2020 dalam rangka penanganan Covid-19.
“Dengan demikian alokasi anggaran yang sudah kita tetapkan pada murni Tahun anggaran 2020 banyak mengalami pemangkasan pada program dan kegiatan yang ada di perangkat daerah khusus pekerjaan fisik yang sudah direncanakan dibatalkan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten APBD Provinsi maupun APBN,” paparnya.
Tambahnya, tahun 2020 merupakan tahun terberat dimana cobaan dan bencana datang silih berganti seperti kebakaran lahan dan banjir belum lagi pandemi Covid-19. Sehingga, dirinya berharap di tahun 2021 kedepan kondisi Kotim lebih baik dan pemimpin atau Bupati selanjutnya lebih berfikir keras untuk kemajuan Kotim.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post