SAMPIT – Pandemi Covid-19 yang terjadi di Dunia juga Indonesia hingga ke Kabupaten Kotawaringin (Kotim) dan belum menemui titik akhir berpengaruh pada transaksi jual beli di pasar terutama dalam jumlah penjualan para dagangan para pedagang.
“Pandemi Covid-19 ni berpengaruh sekali sama dagangan kita disini,” kata Yani salah seorang pedagang ayam di pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Kamis 3 Desember 2020.
Yani mengatakan jika sebelum pandemi dirinya dapat menjual sekitar 100 ekor ayam dalam sehari,namun saat ini hanya sekitar 40 sampai 50 ekor saja. Hal ini pun mengalami penurunan hampir 50 persen dari sebelum pandemi.
“Kalau sebelum pandemi Covid-19, 100 ekor sehari habis kalau sekarang bisa sampai dua tiga hari,” tuturnya. Menurutnya sebelum pandemi penjualan meningkat lantaran banyaknya karyawan dari perkebunan kelapa sawit yang ada di Kotim lebih dominan membeli dagangan mereka.
Semenjak adanya pandemi ini jumlah pembeli menurun lantaran sebagian dari mereka tidak dapat keluar masuk perusahaan lantaran adanya pembatasan dari pihak perusahaan guna mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 di tempat mereka bekerja.
Sedangkan untuk masyarakat setempat sendiri memang selama ini terbilang kurang untuk melakukan transaksi di pasar. Mereka lebih memilih berbelanja di penjual sayur keliling atau warung terdekat.
“Kita dulu ramai karena orang kebun masih sering turun ke Sampit kalau sekarang ada cuma jarang sekali,” tambahnya. Hal ini pun sebenarnya mereka pedagang pasar PPM keluhkan, namun mereka tidak dapat berbuat lebih dan menyadari pasalnya mereka memahami kondisi yang tidak diinginkan seperti saat ini.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post