SAMPIT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hari ini telah selesai melakukan debat publik kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotim yang dilasanakan di Jakarta. Dimana masing-masing pasangan calon (Paslon) diberikan kesempatan menjelaskan visi misi dan saling lempar pertanyaan untuk Paslon lainnya.
Pasangan Halikinnor dan Irawati (HARATI) menerangkan, Kotim sudah memasuki bonus demografi, namun pendidikan belum merata. Sehingga pihaknya akan memaksimalkan pendidikan hingga desa-desa.
“Pertama kita akan memasukkan jaringan listrik terlebih dahulu ke desa-desa, dan bagi desa yang sangat jauh akan dibantu dengan penguat sinyal. Agar pendidikan bisa terjangkau ke pelosok,” ujarnya, Senin 30 November 2020.
Lanjutnya, pihaknya juga akan memberikan jaminan kepada anak putus sekolah, dimana mereka akan bekerjasama dengan sekolah swasta maupun negeri. Dan sasarannya adalah anak-anak jalanan agar bisa mengejar pendidikan melalui paket a b maupun c.
“Sedangkan untuk pertanian merupakan salah satu keunggulan di Kotim, dimana saat ini ada 80 ribu lahan yang disiapkan untuk membuka lahan pangan. Untuk meningkatkan minat pemuda kita akan menyiapkan alat pertanian, dimana kita akan menciptakan petani modern dengan peralatan modern. Sehingga petani berdasi bisa diciptakan,” tegas Halikinnor.
Sementara itu Paslon Suprianti Rambat dan M Arsyad (Kotim Super) yang dalam hal ini hanya dihadiri oleh M Arsyad dikarenakan Suprianti Rambat sedang sakit. Pihaknya mengatakan, akan meningkatkan smart Kotim yaitu informasi-informasi dan pelayanan publik bisa dilakukan tanpa bertatap muka.
“Dan bisa jadi nantinya fisiknya bisa kita print sendiri seperti yang dilakukan di kota-kota maju,” ujarnya.
Selain itu, program mendasar untuk meningkatkan wisatwan yaitu infrastuktur harus lebih baik, yaitu pelabuhan maupun lainnya. Sehingga jalan yang sulit dilalui bisa mudah di akses, dan wisatawan akan lebih tertarik masuk ke wilayah Kotim.
“Di daerah hulu juga bisa dijadikan kawasan wisata alami, namun karena jalan yang sulit wisatawan lokalpun tidak ada yang mau kesana. Sehingg kuncinya harus memperbaiki infrastruktur dulu. Kita juga akan menguatkan sumber daya alam yang ada di Kotim, karena wisatawan asing tertarik ke Kalimantan untuk melihat sumber daya alamnya. Sehingga khususnya untuk di Kotim kita akan tonjolkan seumber daya alam yang ada di Kotim,” tegasnya.
Selanjutnya Paslon M Taufiq Mukri dan Supriadi (PANTAS) menjelaskan, pihaknya akan berupaya dengan langkah pertama melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai media, agar 3M bisa ditaati dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat.
“Mengingat Covid-19 di Kotim terus meningkat, kita juga mendorong agar masyarakat di seluruh tingkatkan melaksanakan protokol kesehatan,” ujarM Taufiq Mukri.
Kemudian pihaknya untuk mengatasi permasalahan narkotika di Kotim akan berupaya di Kotim bisa berdiri kantor badan narkotika nasional, karena di Kotim masih belum ada itu. Selain itu juga akan berupaya bersama jajaran masyarakat dan penegak hukum untuk terus memberantas peredaran narkoba di Kotim.
“Dan tentunya harus dilakukan juga penguatan agamanya yang akan kami lakukan agar masyarakat sadar bahaya dan kerugian menggunakan narkoba,” bebernya.
Terkahir Paslon M Rudini Darwan ali dan M Arsyad dan Samsudin (Kotim Bercahaya) menerangkan, program pihaknya akan memanfaatkan lahan tidur, dimana Kotim merupakan kabupaten terluas di Kalteng. Sehingga perlu dimanfaatkan untuk pertanian-pertanian, pastinya juga dari pemerintah akan memaksimalkan bantuan bibit, dan pupuk serta pelatihan SDM nya. Karena saat ini banyak pembaharuan pertanian.
“Ini adalah prioritas kami juga, kami akan memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama untuk membuka lahan baru mempersiapkan kotim unggul dalam hasil pertanian,” ungkap Taufiq Mukri.
Kemudian di segmen berikutnya masing-masing Paslon diberikan kesempatan untuk saling bertanya, dimana PANTAS bertanya kepada Kotim Super terkait starategi agar SOPS bekerja maksimal
“Kami akan menempatkan tenaga yang profesional dibidangnya. Karena aturan dan ketentuan untuk menggali potensi itu sudah ada, tinggal kita nanti akan memberikan reward dan panismen bagi yang bekerja dengan giat dan maksimal atau bagi yang tidak bekerja sesuai peraturan,” jawab M Arsyad.
Dirinya juga mengatakan, akan membedakan level tunjangan berdasarkan ketentuan UU yang berlaku, dimana itu akan memicu kinerja mereka.
“Selain itu peningkatan SDM juga akan kita lakukan melalui sekolah-sekolah lanjutan, dimana pemuda Kotim akan kita sekolahkan dipendidikan profesional yang nantinya akan bekerja kembali di Kotim,” tutupnya.
Dilanjutkan Kotim Super bertanya kepada Kotim Bercahaya terkait support dari pemerintah masih minim kepada aparat penegak hukum yang memberantas narkoba, di kawasan-kawasan yang memungkinkan terjadinya jual beli barang haram ini juga harus di ajak kerjasama seperti perkebunan agar selalu mengawasi. Dan juga tentunya di bidang pendidikan juga.
Kotim juga diganggu dengan maraknya peredara narkoba, bahkan kotim menduduki turutan teratas kejahatan narkoba. Problem mendasar apa yang menyebabkan Kotim menduduki peringkat teratas dan bagaimana solusinya.
“Kami akan melakukan pendidikan keagamaan, karena kita tidak hanya membangun infrastuktur namun juga manusianya. Seperti lagu Indoensia Raya bangunlah badannya bangunlah jiwanya, artinya kita harus membangun rohaninya terlebih dahulu. Karena jika ini sudah terbangun mereka tidak akan mau menggunakan narkotika lagi.
Kemudian kami juga memberikan pendidikan terkait pemahaman bahaya narkoba di sekolah-sekolah,” jelas Samusudin selaku Calon Wakil Bupati Kotim.
Kemudian Paslon HARATI bertanya kepada PANTAS terkait untuk mengatasi masalah status kawasan, dimanapengukuhan kawasan 60 ribu hektare dan program tora untuk membuka jalan agar kawasan terisolir bisa dijangkau.
“Kami akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kementrian lingkungan hidup untuk pembangunan infrastuktur dan pertanian di Kotim. Serta kawasan mana saja yang bisa dibuka atau tidak, dan juga kawasan hutan yang dilindungi tentu juga menjadi perhatian agar tetap kita pertahankan,” tegas Supriadi.
Terkahir Paslon Kotim Bercahaya bertanya kepada HARATI terkait program apa untuk mengatasi permasalahan CSR yang tidak terpenuhi berdasarkan UU nomor 40 tahun 2007, karena DPRD saja tidak tahu anggaran CSR ini kemana larinya. Karena Rudini menyebutkan pernah duduk di DPRD Kotim dan diskusi bersama salah satu perusahaa di Kotim, mereka meminta transparansi penyaluran dana csr ini. Sehingga jika pihaknya terpilih nantinya akan memanajemen dengan baik dan transfaran terkait anggaran csr ini.
“Selama ini pemerintah daerah memang belum mengelola csr, namun dari perusahaan masing-masing seperti renovasi sekolah dan lainnya. Nanti kita akan tunjuk manajer untuk mengelolas csr ini, agar dana csr itu dapat merata diberbagai pembangunan. Tidak hanya pendidikan namun juga bidang lainnya seperti kesehatan,” beber Halikinnor.
Ditambahkan juga oleh Irawati, selama ini hanya laporannya saja setiap bulan disampaikan perusahaan kepada pemerintah daerah, namun masyarakat setempat sudah merasakan program CSR ini, dimana ada dilakukan perbaikan masjid dan juga bantuan lainnya untuk warga sekitar perusahaan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post