PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kota Palangka Raya Nenie A Lambung menghimbau seluruh petugas maupun personil yang berasal dari Gugus Tugas Covid-19 Kota, untuk selalu mengutamakan langkah persuasif dan humanis dalam upaya menertibkan pelaksanaan PSBB.
“Hal-hal yang akan menuai konflik, dimohon untuk dihindari. Oleh sebab itu poin utama yang diterapkan adalah persuasi dan humanis,” ujar Nenie pada, Minggu 17 Mei 2020.
Menurutnya, harapan Walikota Palangka Raya Fairid Naparin di kebijakan awal penerapan PSBB adalah menggunakan cara yang humanis, hal ini dapat ditemukan pada Perwali. Hal ini diharapkan agar PSBB dapat berjalan tertib dan damai hingga batas waktu yang telah ditentukan.
“Praktik pungli juga merupakan hal yang harus dihindari, selain mengutamakan Humanis. Sebab tujuan utama PSBB adalah memutus mata randai Covid-19, bukan ladang pungli,” Harap Nenie.
Selain daripada itu, Neni juga mengharapkan para masyarakat dapat menjalankan PSBB dengan tertib dan sesuai dengan aturan yang ada, dan jangan sampai melanggar peraturan yang diberlakukan.
“Jika penerapan PSBB selama 14 hari ini gagal, maka akan diperpanjang sesuai dengan peraturan. Nah, kita tidak menginginkan ini terjadi. Kita berharap penerapan PSBB dapat benar-benar berhasil memutus penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Nenie mengusulkan agar PSBB dilaksanakan selama 14 hari, namun jika ternyata gagal, maka akan diperpanjang sesuai aturan. Oleh sebab itu, jika hal ini tidak dikehendaki, diharapkan masyarakat bersama-sama mengikuti peraturan yang ada, agar hasil dari PSBB dapat terlihat.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post