BUNTOK – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan, HM Yusuf Kalem meminta Pemerintah Daerah setempat agar segera mempersiapkan anggaran bagi insentif guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Anggaran itu bukan untuk tahun 2020 ini, namun untuk tahun 2021 mendatang. Untuk jumlah anggaran yang dipersiapkan mencapai Rp6 miliar, sesuai jumlah guru non PNS di Barsel,” kata Yusuf Kalem.
Menurut Politisi Partai Golkar Barsel itu, dengan nilai Rp 6 miliar, masih terlalu kecil bagi guru. Sebab satu orang guru saat ini, kata dia, hanya mendapatkan insentif sebesar Rp 300 ribu setiap bulannya.
“Bisa dibayangkan, jika Rp300 ribu per bulannya, itu artinya insentifnya untuk perhari hanya Rp10 ribu,” terangnya.
Untuk itu ia menyarankan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Barsel agar menganggarkan dari dana lain bagi insentif guru di tahun 2021.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Barito Selatan Su’aib mengatakan, jumlah guru non PNS dan tenaga pendidikan di Barsel sekitar 1.600 lebih.
“Untuk pembayaran insentif guru yang dibayarkan pada 2020 ini menggunakan Dana Insentif Daerah (DID), dan pembayaran insentif pada triwulan ke IV 2020 ini sedang dipersiapkan,” tambah dia.
Perlu diketahui, kata Su’aib, pada tahun 2021 mendatang, Pemkab Barito Selatan tidak mendapatkan anggaran DID dari pusat. Sehingga, pihaknya harus mengupayakan anggaran tersebut melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
“Kita sudah mengusulkan DID tersebut ke pusat, namun tidak disetujui, sehingga kita harus mengupayakan menyisihkannya dari DAU,” ujar mantan kepala Bappeda Barsel itu.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post