SAMPIT – Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran mengatakan, keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kalteng sangat terjaga. Sehingga hal itu membuat pembangunan infrastruktur berjalan dengan lancar.
Seperti yang diketahui, H Sugianto Sabran telah menyabet penghargaan sebagai Tokoh Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan dari Indonesia Awards IV Tahun 2020 yang dilaksanakan Inews TV di Jakarta, Rabu 7 Oktober 2020 lalu.
“Yang artinya kamtibmas di Kalteng ini terjaga sehingga pembangunan berjalan lancar. Maka dari itu masalah keamanan jangan ragu lagi. Karena jika kamtibmas tidak terjaga pasti saat melakukan pembangunan akan ada konflik macam-macam,” ujarnya, saat kunjungan silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Sampit, Kamis 22 Oktober 2020 kemarin.
Lanjutnya, semua masyarakat berhak meminta perlindungan kepada dirinya, karena Sugianto Sabran mengibaratkan dirinya adalah bapak bagi seluruh masyarakat Kalteng.
“Selama saya menjadi gubernur, warga madura tidak pernah satu kalipun meminta kebijakan dari saya. Saya harap warga madura nantinya juga menuntut satu kebijakan atau perlindungan. Saya harus bisa mengayomi seluruh masyarakat di Kalteng untuk menjaga keamanan,” sebutnya.
Di tahun 2020 ini disebutkannya, pihaknya sudah membangun jalanan yang bagus di daerah perbatasan Kalteng dengan Kalimantan Selatan (Kalsel),agar hal demikian dapat membantu mobilitas masyarakat di sana.
“Karena selama ini masyarakat di sana kesulitan membawa sayur ataupun hasil bumi lainnya lantaran jalan sulit,” ungkapnya. Sugianto Sabran juga menginformasikan bahwa di daerah tersebut banyak orang nasrani, namun dirinya tidak memandang agama melainkan sebagai bapak dari semua masyarakat Kalteng.
Sehingga pembangunan harus adil untuk semuanya tanpa memandang suku ras dan agama. “Kita semua satu bangsa Indonesia. Saya juga sudah menyurati seluruh rumah sakit yang milik pemerintah, agar masyarakat yang sakit dan tidak memiliki KTP ditangani terlebih dahulu, masalah bayar atau tidak Gubernur Kalteng yang akan bertanggung jawab,” ujarnya.
Karena menurutnya, kalau menunggu harus membuat KTP baru bisa dilayani, orang yang sakit bisa-bisa sempat meninggal karena tidak ditangani penyakitnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post