SAMPIT – Belum selesainya pembangunan pasar Mangkikit jalan Pangeran Antasari sejak Februari tahun 2015 lalu, membuat masyarakat pedagang pasar setempat geram. Padahal dari aturan yang disampaikan sebelumnya pasar ini rampung selama satu tahun.
Namun hingga kini, nampak tak kunjung selesai dan dijanjikan kembali oleh pengembang bulan Maret 2019 sudah selesai untuk lantai dasar. Kemudian pada bulan Juni 2019 dijanjikan semua sudah rampung secara keseluruhan. Namun lagi-lagi faktanya pembangunan pasar ini masih berjalan 70 persen pengerjaan.
“Janji itu tidak ditepati, kami berharap hal ini bisa segera ditindaklanjuti,” kata Ketua Persatuan Pedagang Pasar Mangkikit Mohammad Sholeh. Sementara, salah satunya dari aktivis sekaligus Ketua LSM Gerbong Kepentingan Rakyat (Bongkar) Kalimantan Tengah (Kalteng) Audy Valent. Dirinya menyayangkan apa yang sudah dilakukan oleh pengembang kepada para pedagang.
“Saya miris melihat ini. Banyak kawan saya pedagang disitu dari dulu sudah mengadu, tapi saya bilamg untuk tetap bersabar. Tapi karena ini sudah keterlaluan jadi kita harus bantu mereka. Jika tidak ada langkah dari pihak terkait maka bisa saja demo menjadi langkah agar dapat ditangani dengan serius,” kata Audy Valent, Jumat 21 Juni 2019.
Dari pengamatan Audy Valent, selama ini pihak terkait khususnya pengembang selalu selalu mengaggap hal itu main-main dan sepele, seolah tidak takut dengan konsekuensinya. Untuk itu dirinya berharap agar hal ini jangan sampai dibiarkan, terutama pemerintah daerah dan DPRD Kotim bisa mengambil langkah bijak.
“Selama ini kita tetap dan selalu memantau penyelesaian kasus ini dan dari dulu juga saya bilang ini semua pepesan kosong. Harapan yang tidak berujung bahkan di PHP. Kita menunggu reaksi masyarakat pedagang pasar mangkikit dan kami siap menjadi pendamping agar hal ini cepat diselesaikan,” pungkasnya.
(dy/matakalteng.com)
Discussion about this post