BUNTOK – Bupati Barito Selatan (Barsel) H. Eddy Raya Samsuri ST mengharapkan disaat Pandemi Covid-19 sekarang ini tidak ada lagi warga yang menderita gizi buruk.
“Sebab sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 dan tahun selanjutnya, pemerintah daerah Barsel melalui dinas terkait terus gencar mengantisipasi terjadinya kurang gizi terhadap anak,” kata Eddy Raya Samsuri, Kamis 8 Oktober 2020.
Jika masih ditemukan adanya penderita gizi buruk, ia meminta agar dinas terkait segera menindaklanjuti. Sebab, lanjutnya, kasus gizi buruk terhadap anak sudah pasti karena keterbatasan ekonomi keluarga yang tidak menentu.
Eddy Raya meminta, terutama kepada orangtua untuk tidak membiarkan anaknya yang mengalami gizi buruk agar segera dibawa ke rumah sakit agar mendapat perawatan intensif.
“Karena bagi masyarakat yang tidak mampu, apalagi menyangkut gizi buruk, pengobatan yang diberikan tentunya secara gratis,” tegas Eddy Raya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Barsel dr. Djulita K. Palar mengatakan, pihaknya selalu menyiapkan berbagai program penanggulangan terhadap anak kurang gizi dan gizi buruk. “Pastinya Dinkes Barsel akan mengintensifkan pengawasan termasuk gencar melakukan sosialisasi bagi masyarakat di pedesaan,” terangnya.
Diungkapkan Julita, dalam penanggulangan anak kurang gizi. Dinkes akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan hingga perangkat di tingkat pedesaan. “Kita berharap agar pihak kecamatan, kelurahan hingga aparat desa dapat melaporkan ke Dinkes jika ada menemukan kasus anak yang kekurangan gizi. Karena laporan yang disampaikan, akan segera kita tanggulangi,” tegasnya.
Ditanya terkait pencegahan terjadinya gizi buruk terhadap anak? Dokter senior itu mengungkapkan, bahwa ada dua program yang dilakukan pihaknya, yakni ada beberapa program yang akan dilaksanakan yakni memberdayakan masyarakat di tingkat desa serta mengaktifkan posyandu.
Dengan kedua program itu,tambah dia, maka posyandu ataupun pos-pos kesehatan yang ada di tingkat desa, dapat secara kontinyu memberikan vitamin bagi ibu hamil maupun balita di desanya.
“Dengan teraturnya vitamin diberikan, dipastikan tidak akan ada kasus gizi buruk yang terjadi di daerah berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini setiap tahunnya,” ujar Djulita mengakhiri.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post