SAMPIT – Pelaksanaan operasi kepolisian terpusat (Ketupat) Telabang di wilayah hukum Polres Kotawaringin Timur (Kotim) diklaim cukup berhasil berjalan dengan lancar dan aman. Hal ini dilihat dari perbadingan data tahun 2019 dengan data tahun 2018.
“Dari hasil evaluasi, pelaksanaan Ops Ketupat Telabang tahun ini mengalami penurunan tindak kejahatan hingga 50 persen,” kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel saat melaksanakan apel konsolidasi berakhirnya operasi Ketupat Telabang di halaman Mapolres Kotim, Kamis, 13 Juni 2019.
Dia mengungkapkan, bahwa pada Operasi Ketupat Telabang 2018 tercatat ada 10 kasus kejahatan konvensional. Sementara pada tahun ini tercatat ada 5 kasus. Tindak kejahatan yang mendominasi adalah penggelapan, pencurian dan narkoba.
Selanjutnya, angka kriminalitas menurun, begitu juga dengan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada operasi tahun ini. Yakni turun hingga 10 persen. Dengan adanya penurunan ini, dia tetap meminta kepada seluruh instansi terkait pada pelaksanaan operasi Ketupat Telabang agar ditahun berikutnya (2020) dapat lebih menekan angka laka lantas serta mampu menciptakan rasa aman, nyaman dan kondusif.
“Laka lantas turun satu tingkat. Dari 9 kasus menjadi 8 kasus. Artinya cuman 10 persen. Namun untuk korban meninggal dunia naik menjadi 100 persen. Tahun sebelumnya tidak ada korban laka lantas yang meninggal dunia. Mari sama-sama terus kita benahi kinerja kita guna memberikan pelayanan publik yang baik,” tutur Rommel.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post