SAMPIT – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, membuat persaingan antar pasangan calon semakin sengit. Tidak jarang terjadi gesekan-gesekan antar pendukung atau simpatisan masing-masing calon.
Sehingga perlu kerjasama semua pihak untuk mewujudkan Pilkada damai, agar keadaan daerah tetap kondusif serta keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap terjaga.
Untuk itu salah seorang akademisi muda di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dr. H. Syamsul Arifin, MH bertemu dengan tokoh LSM Duta Sampit dalam rangka menyatukan persepsi edukasi untuk konsep Pilkada damai Kotim di saat pandemi Covid-19.
“Dimana nantinya pemilihan gubernur yang akan berlangsung se Kalimantan Tengah bersamaan dengan pemilihan bupati di Kotim agar berjalan lebih shof (lembut) di tengah suasana pandemi seperti ini. Dalam setiap tahapan maupun kampanye nantinya public figure atau tokoh para paslon tersebut tetap harus patuh dengan protokol kesehatan,” ujarnya, Rabu 9 September 2020.
Lanjutnya, serta kampanye yang mengedepankan edukasi visi misi untuk tetap menjaga kodusifitas dalam kesehatan, kondusif dalam keamanaan yang diharapkan dari para paslon agar berfokus dalam mengkampanyekan keunggulan strategis subtansi visi nya masing-masing saja.
“Kita juga menghimbau para pendukungnya agar tidak saling menjelekan paslon kompetitornya apalagi menyebar kampanye hitam atau hoax, demi selalu terjaganya harmonisasi di pilkada di saat pandemi ini,” kata Arifin.
Arifin juga mengatakan, agar masyarakat menjauhi money politik dan politik identitas yang bisa menjadi dikotomi memecah belah hubugan etnis, suku dan agama.
“Tentunya kita harus menjaga kebersamaan dalam bingkai NKRI yang saling bekerjasama dan membantu terlebih saling bahu membahu antara anak bangsa. Dalam hal pembangunan kedepan selepas pilkada, pemimpin terpilih diharapkan di era pandemi ini tetap bisa berjalan stabil sebagai mana mestinya,” ungkapnya.
Di akhir silaturahmi tokoh LSM Duta Sampit Husaini dan Drs.Ribenson bersama akademisi muda Kotim Dr. H. Syamsul Arifin yang juga pembina 2 Yayasan terpadu Barokah Anggrek -Baamang tengah tersebut memberikan cindra mata berupa buku yang berjudul pandangan Keagamaan Negara Islam Indonesia(NII) Pasca Kartoswiryo yang merupakan karya tulis disertasinya sendiri.
Dengan harapan, buku tersebut dapat menjadi salah satu referensi atau bacaan pemuda saat ini.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post