SAMPIT – Anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Handoyo J Wibowo menyebutkan, tidak sedikit masyarakat datang dan mengadu kesulitan ekonomi dan pekerjaan kepada pihaknya.
Persoalan kemiskinan saat ini memang sangat mudah ditemui. Namun anehnya secara perhitungan statistik pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi membaik dan rakyat miskin cenderung berkurang.
“Salah satu cara untuk menekan angka kemiskinan yaitu melalui kebijakan anggaran DPRD Kotim tahun 2020 ini, dengan harus memperhatikan aspek sosial masyarakat,” ujarnya, Senin 7 September 2020.
Lanjutnya, seberapa besarpun nominal APBD Kotim jika tidak mampu menjawab tantangan penyelesaian persoalan kemiskinan maka tidak akan ada artinya.
Sehingga ia berharap, penyusunan APBD harus membuat tindakan nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat miskin.
“Faktanya dilapangan banyak ditemui keluhan-keluhan masyarakat miskin yang terlewatkan begitu saja tanpa pernah merasakan langsung dari hasil APBD yang kita bahas di setiap tahunnya,” ungkapnya.
Handoyo juga mengatakan, APBD Kotim sudah seharusnya memberikan manfaat saat pelaksanaannya agar kehidupan masyarakat bisa maju dan sejahtera.
“APBD itu sederhana saja, tujuannya untuk kemaslahatan orang banyak. Tetapi seberapa besarpun APBD jika dalam praktiknya tidak dinikmati oleh masyarakat akan percuma,” tegasnya.
Dirinya juga memberikan saran agar APBD bisa terwujud untuk kemaslahatan bersama, yaitu dengan menjadikan masyarakat sebagai objek pembangunan.
“Sehingga segala aspirasi dan suara masyarakat wajib jadi bahan masukan dalam pembangunan,” ujarnya.
Salah satunya dari hasil musrenbang yang mana hasil tersebut berdasarkan suara masyarakat.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post