SAMPIT – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melaksanakan deklarasi gerakan perecepatan pencegahan penanggulangan stunting. Kegiatan tersebut berbarengan dengan acara hari pencanangan bulan bhakti gotong-royong masyarakat ke 16, hari kesatuan gerak PKK (HKG-PKK) ke 47 dan Hari Keluarga Nasional ke 26 tingkat Provinsi Kalteng di Ikon Patung Jelawat Sampit, Kamis (4/4/2019).
Adapaun isi deklarasi gerakan percepatan pencegahan penangggulangan stunting di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang ditandatangani oleh bupati/walikota se Kalteng tersebut yakni:
1. Membuat regulasi untuk gerakan oencegahanndan prnanggulangan stunting.
2. Menggalang komitmen dan semua lintas sektor dan seluruh elemen masyarakat.
3. Menggerakan tokoh masyarakat, agama, adat, akademisi dan pengusaha.
4. Menggalakan seluruh masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat.
5. Memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan balita.
6. Memastikan setiap bayi mendapatkan asi ekslusip dan asi lanjutan hingga berusia dua tahun.
7. Memantau tumbuh kembang anak dan pemberian imunisasi dasar lengkap.
Sekda Kalteng Fahrizal Fitri menyebutkan melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan lagi gotong royong dalam hidup bermasyarakat. Tentunya lanjut Fitri program gerakan percepatan pencegahan penangggulangan stunting ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan mampu bersaing.
Dikesempatan yang sama, Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi berharap melalui program tersebut akan menciptakan generasi muda yang sehat, serta kualitas hidup yang baik bagi masyarakat Kotim. “Kita akan dorong program ini agar Kotim mendapatkan manusia yang berkualias, genrasi yang handak dan berdaya saing. Pemkab Kotim akan selalu mendukung masyarakat untuk lebih baik lagi,” ungkap Supian Hadi.
(dy/matakalteng.com)
Discussion about this post