SAMPIT – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah mengkhawatirkan proyek pembangunan yang saat ini tengah berjalan di Ujung Pandaran.
Ia menyebutkan, proyek yang menghabiskan dana puluhan miliar tersebut jangan sampai hasilnya tidak sesuai harapan dan malah menjadi anggaran yang mubazir.
“Jangan sampai pembangunan itu tidak tepat kepada fungsional sehingga seperti proyek Sport Centre. Jika melihat progres pembangunan proyek multiyears objek wisata pantai ujung pandaran ini, bisa jadi kelak akan menjadi pembangunan yang mubazir atau monumental saja,” ujar anggota Fraksi Golkar DPRD Kotim ini.
Riskon mengaku sudah beberapa kali ikut memantau perkembangan pembangunan tersebut, dan ternyata pembangunannya hanya sekitar 30 persen dari rencana pembenahan besar-besaran.
Menurutnya, kalau dipaksa menjadi destinasi wisata, maka diperlukan dana puluhan bahkan mungkin ratusan miliar untuk pendanaan melengkapi fasilitas penunjang lainnya.
“Untuk itu diharapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sudah mempunyai perencanaan yang matang untuk mengolah objek wisata tersebut agar membawa dampak positif yang diharapkan,” sebutnya.
Diketahui, proyek yang menghabiskan biaya sekitar Rp 40 miliar tersebut dibiayai dengan sistem multiyears dimulai pada tahun 2018 lalu. Dan tahun ini merupakan tahun terakhir proyek tersebut.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post