PALANGKA RAYA – Umat muslim tidak lama lagi akan merayakan hari raya Idul Adha yang jatuh pada 31 Juli 2020 mendatang. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Sunarti menyebutkan, kebutuhan hewan kurban di Kalteng terbilang cukup tinggi.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Sunarti mengaku, pihaknya harus mendatangkan hewan kurban dari luar Kalteng. Namun hal tersebut menurutnya mengingat kondisi pandemi akan sulit mendatangkan hewan kurban dari luar Kalteng.
“Selama masa pandemi alur lalu lintas barang dibatasi, hanya untuk bahan pokok. Sementara hewan kurban tidak masuk dalam kebutuhan pokok, namun dibutuhkan saat ini,” ujar Sunarti.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah menginventarisir ketersedian hewan kurban dimasing-masing kabupaten. Menurut Sunarti Kalteng bisa untuk tidak mendatangkan hewan kurban dari luar, hanya saja sapi-sapi yang ada di Kalteng merupakan sapi sawit.
Sapi-sapi intergrasi sawit ini memiliki bobot minimal 350 kilogram, sementara yang selama ini disembelih untuk kurban yakni sapi dengan bobot sekitar 80 sampai 100 kilogram saja, otomastis harga lebih murah. Dengan demikian, sapinya ada tetapi daya belinya yang tidak memadai.
“Karena bobotnya yang besar maka harga hewan kurban sendiri tentu akan jadi lebih mahal. Hal ini tentunya akan mempengaruhi daya beli masyarakat, sebagai alternatif kami tetap mendatangkan sapi-sapi dari luar Kalteng,” terang Sunarti.
Dinas TPHP sendiri akan memastikan sapi-sapi yang dikirim ke Kalteng dalam keadaan sehat dengan menurunkan dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan.
Sementara itu, berkenaan dengan penyembelihan pada dasarnya surat edaran dari kementerian bahwa penyembelihan harus dilakukan di rumah potong hewan (RPH).
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post