SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mempertanyakan 605 titik sumur bor dari Badan Restorasi Gambut (BRG) guna penanganan kebakaran kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah itu. Hingga saat ini letak titik koordinat sumur bornya belum diberi tahu ke pemerintah daerah.
“Ada informasi dari BPBD bahwa katanya ada 605 titik sumur bor dari BRG, namun hingga saat ini belum tahu dimana titik koordinatnya,” kata Bupati Kotim, Supian Hadi, Rabu 15 Juli 2020.
Keberadaan sumur bor sangat diperlukan oleh petugas dalam upaya pemadaman Karhutla. Sebab, musim kemarau pemerintah kesulitan mendapatkan air untuk melakukan pemadaman.
Untuk itu, Supian Hadi mempertanyakan letak sukur bor tersebut. Jika memang di Kotim telah dibangun sumur bor dirinya berharap dapat memiliki data letak sumur tersebut.
“Kita tidak menuduh, kalau memang ada kita minta datanya dimana letaknya,” tambahnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Kotawaringin Timur ini menambahkan, jika memang letaknya sudah diketahui, pihaknya akan melakukan peninjauan dan perawatan, sehingga jika terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sumur bor tersebut dapat dimanfaatkan.
“Kalau ada datanya kita kan bisa meninjau dan melakukan perawatan, sehingga nanti kalau terjadi karhutla bisa dimanfaatkan,” tandasnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post