PALANGKA RAYA – Gelombang kedua Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng) diprediksi terjadi usai hari raya lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah. Menghadapi hal tersebut RS Doris Sylvanus (RSDS) sebagai rumah sakit rujukan mulai merancang sejumlah strategi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSDS, Yayuk Indriati saat diwawancara, Senin 25 Mei 2020.
Menghadapi gelombang kedua penyebaran Covid-19, Yayuk menyebutkan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan laboratorium Bio Security Level 2 (BSL 2) dan melakukan rilis data setiap hari baik ke pusat maupun ke pemerintah provinsi.
“Harapannya dengan kecepatan kita melakukan pemeriksaan hasil swab, maka data yang muncul akan menjadi bahan pertimbangan pemimpin untuk mengambil kebijakan,” ujar Yayuk.
Diakui Yayuk, saat ini dibeberapa wilayah di Kalteng termasuk Kota Palangka Raya tren peningkatan kasus masih terjadi. Yayuk menambahakan mastikan hal tersebut analisis kurva epidemic akan diperkuat oleh tim epidomologis Dinkes Kalteng.
Sementara untuk ruang perawatan sendiri, Yayuk menyebutkan ruang perawatan yang ada di RSDS dimungkinkan dapat menampung jumlah pasien. Hal ini didukung dengan adanya, laboratrium pemeriksaan hasil swab sehingga pasien tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasil.
“Dengan adanya lab pemeriksaan sendiri menjadikan perputaran ruangan semakin cepat. PDP yang tadinya lama menunggu hasil kini semakin cepat diketahui kondisinya, jika dinyatakan hasil lab negative maka akan dipindah keruang perawatan biasa sehingga tidak terjadi penumpukan,” ucap Yayuk.
Selain RS Doris Sylvanus, pihaknya juga melakukan perluasan RS di Aula BPSDM yang digunakan untuk merawat pasien Covid. Aula BPSDM sendiri diperkirakan akan cukup untuk menampung jumlah pasien jika terjadi gelombang kedua pasca lebaran. Bahkan diakui Yayuk program pemulihan di perluasan RS tersebut lebih baik, selain terapi pasien juga diajak untuk olah fisik sehingga diharapkan mempercepat pemulihan.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post