SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Supian Hadi meminta kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah terhadap pencegahan wabah Covid-19 atau virus Corona. Menurutnya, mengapa terus terjadi peningkatan Covid-19, karena masih banyak nasyarakat yang menyepelekan imbauan pemerintah.
“Saya berharap untuk warga Kotim terus waspada. Saya melihat setelah pulang dari Posko, masih bayak masyarakat yang mengganggap remeh, dengan mengindahkan imbauan pemerintah. Masih banyak berkumpul di suatu tempat. Ini sangat membahayakan tehadap penularan Covid-19 di Kotim. Masih banyak yang tidak menggunakan masker, ini sangat riskan, upaya pencegahan tim gugus tugas tidak akan berhasil apabila kita semua tidak mentaatinya,” terang bupati.
Terhadap hal ini, Pemkab Kotim akan mengusulkan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau Pembaasan Sosial Berskala Kecil (PSBK). Hal itu ditegaskannya saat pres rilis di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim, Jl. A. Yani Sampit, Minggu 3 Mei 2020.
“Bayangkan jika pasien ini trus bertanbah, kalau sudah 20 pasien, tinggal 4 lagi, maka Kabupaten Kotim, mau tidak mau, suka tidak suka, akan mempelajari minta PSBB atau PSBK, kalau ini terjadi ini akan menjadi kesulitan, juga bagi masyarakat,” kata H Supian Hadi yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kotim.
Ditambahkan, karena pasien positif terus mengalami peningkatan, selaku Bupati Kotim, Supian Hadi tidak ingin mengambil resiko. “Jangan sampai nanti para netizen dan masyarakat dengan pemberlakuan PSBB atau PSBK ini malah berbeda pandangan dan lainnya. Mari kita bijak bermedia sosial, kita berikan edukasi kepada masyarakat,” terangnya.
Kemudian terhadap para petugas medis yang merewat para pasien Covid-19 di Kotim, Supian Hadi mengucapkan terimkasih, begutu pula bagi seluruh yang berperan dalam rangka penanganan pasien Covid-19.
“Saat ini petugas medis kita terus berjuang merawat pasien yang diisolasi. Terhitung RSUD dr Murjani Sampit telah merawat 16 orang dari Kotim, 9 pasien dari Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Seruyan 2 pasien. Jadi total yang telah ditangani oleh tenaga medis yang sampai saat ini terus bekerja 1×24 jam berjumlah 27 pasien. Perlu diketahui, tenaga medis ini bekerja bukan mengharap insentif dan bukan pula pujian. Mereka ini bekrja dengan jiwa sosial yang tinggi dengan bagaiamana membantu mewawat pasien. Tentunya kita bantu mereka dengan mencegah dan mentaati aturan dan imbauan pemerintah,” pungkasnya.
(raf/matakalteng.com)
Discussion about this post