PULANG PISAU – Jumat 10 April 2020 di posko induk Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) melalui juru bicara, dr Mulyanto Budihardjo mengatakan bahwa update sampai dengan hari ini PDP (Pasien Dalam Pengawasan) bertambah 1 orang yang dari sebelumnya 3 orang menjadi 4 orang.
Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 17 orang. Dijelaskannya, tim gugus tugas medapat pasien asal Kecamatan Kahayan Hilir yang memiliki gejala batuk pilek. Dari hasil rapid tes reaktif, sehingga pasien di antar berobat ke RS Dorys Silvanus untuk selanjutnya dilakukan uji Lab.
“Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Gowa dan kini berstatus PDP,” ucap Mul. Mul mengatakan, untuk keluarga sudah dilakukan isolasi mandiri dibantu oleh pihak desa dan dalam waktu dekat juga akan di lakukan rapid tes.
“Untuk hasil swab PDP, waktunya sekitar 5-6 hari sehingga 3 orang PDP sebelumnya bisa diketahui sekitar hari Selasa mendatang,” Iatanya. Ia menambahkan, melihat riwayat PDP 3 orang sebelumnya berasal dari kluster Gowa, dalam waktu dekat berencana akan melakukan rapid tes pada semua peserta yang berangkat.
“Untuk sementara, tindakan saat ini yang bisa dilakukan hanya pemantauan secara ketat oleh tim,” tutupnya. Terpisah Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pulpis, Salahudin mengatakan, guna memantapkan kerja Gugus Tugas Covid-19, diharapkan semua kepala SOPD yang tergabung di dalam sk gugus tugas untuk mengikuti rapat Anev dan mendukung untuk setiap kebijakan yang di ambil.
Dikatakannya, Saat ini sudah ada dua posko penjagaan (mintin dan Gohong) sudah aktif dengan di isi masing-masing 10 petugas dari gabungan SOPD dan mitra TNI, Polri, Dishub, Satpol pp, Dinkes, BPBD, Dinsos. “Kedepan dua posko tersebut tengah disiapkan untuk bisa beroperasi hingga malam hari,” ucap Salahudin.
Ia mengharapkan, Dinas Sosial dan dinas terkait dapat menindaklanjuti surat dari provinsi terkait pengajuan bansos bagi warga yang terdampak dan proses tetap dilakukan sesuai mekanisme yang ada. “Saya mengimbau agar tim terus memperkuat koordinasi untuk mengurangi error dan trial kegiatan di lapangan,” tutupnya.
(and/matakalteng.com)
Discussion about this post