PALANGKA RAYA – Permasalahan stunting di provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tak henti-hentinya dibahas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng karena daerah ini menduduki tingkat kelima se-Indonesia. Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran meminta DWP Kalteng mendorong DWP Kalteng untuk turut ambil bagian dalam mencegah stunting di daerah ini.
“Stunting, dimana Kalteng menempati peringkat terburuk kelima se-Indonesia. Diharapkan kita bisa berperan serta menekan angka stunting dengan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di organisasi DWP misalnya mengadakan penyuluhan, sosialisasi atau membuat Rumah Pangan Lestari yang mampu meningkatkan gizi masyarakat,” terang Yulistra Ivo, saat kegiatan Musyawarah Daerah DWP Kalteng tahun 2020.
Ivo mengharapkan, DWP kabupaten/kota se-Kalteng turut serta dalam menekan stunting, terlebih DWP merupakan sebagai wadah berhimpun isteri pegawai negeri sipil, pejabat pemerintah di pusat dan daerah, serta isteri para anggota dan pimpinan lembaga-lembaga negara.
“Sehingga harus bisa meningkatkan peran serta dalam wadah organisasi melalui program kerja nyata, agar ada manfaat yang bisa dirasakan oleh keluarga, anggota serta masyarakat luas,” tegasnya di Aula Bappedalitbang Kalteng, Senin 16 Maret 2020.
Dijelaskannya, tingginya angka stunting di Kalteng sangat memprihatinkan karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya kecerdasan anak. Dengan demikian, produktivitas kerja tidak optimal untuk pembangunan di Bumi Tambun Bungai ini.
“Sebagai penasihat DWP Kalteng saya mengharapkan kepada penasihat DWP kabupaten/kota serta Kepada Dinas sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan Dinas/Instansi/Badan Provinsi Kalteng agar dapat membantu terlaksananya program kerja Dharma Wanita sehingga bisa bersinergi dalam mewujudkan Kalteng Berkah,” pungkas Yulistra Ivo yang juga sebagai Ketua TP-PKK Kalteng.
(ys/matakalteng.com)
Discussion about this post