PALANGKA RAYA – Menghadapi permasalahan tingginya harga eceran tertinggi (HET) bahan bakar minyak (BBM) di berbagai pelosok daerah ini. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran melalui Sekda Kalteng Fahrizal Fitri meminta kepada pemerintah daerah kabupaten/kota agar menginventarisir daerah-daerah yang HET BBM masih tinggi.
Pihaknya menyebutkan, permasalahan tingginya HET ini yakni berkenaan dengan letak geografis Kalteng, seperti diketahui Kalteng memiliki wilayah yang cukup luas. Dengan demikian, semakin besar wilayah maka akan semakin banyak pula daerah-daerah yang termasuk dalam daerah tertinggal, Terdepan, Tertinggal dan Terluar (3T).
“Mengatasi tingginya HET di daerah yang masuk dalam 3T ini yakni dengan program sub penyaluran BBM, pasalnya ini salah satu alternatif dan solusi yang tepat untuk mengimplementasikan ketersediaan energi BBM di daerah pelosok,” kata Sekda Kalteng Fahrizal Fitri saat mewakili Gubernur di acara Rapat Paripurna ke 11, Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020 dalam agenda jawaban Gubernur Kalteng atas pemandangan umum fraksi-fraksi pendukung DPRD Kalteng terhadap dua Raperda Provinsi Kalteng di Gedung DPRD Kalteng, Senin 24 Februari 2020.
Gubernur menjelaskan, untuk mencapai program tersebut maka pemerintah provinsi Kalteng membutuhkan peran serta pemerintah daerah (pemda) dalam hal ini kabupaten/kota agar menginventarisasi wilayah pedesaan yang termasuk dalam daerah 3T.
Setelah itu, pemda mengusulkan wilayah-wilayah tersebut agar dapat dimasukkan dalam program sub penyaluran BBM. “Dengan optimalisasi program ini maka masyarakat mendapatkan HET BBM yang memadai dan membantu perekonomian masyarakat di wilayah tersebut,” tegasnya.
(ys/matakalteng.com)
Discussion about this post