SAMPIT – Produksi sampah sumpah tangga di Kota Sampit terbilang cukup tinggi. Volume sampah yang ada di ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tersebut mencapai puluhan ribu ton per tahunnya.
“Dalam sehari, sampah yang ada di depo sampah volume nya kisaran 100 hingga 120 ton. Ini belum termasuk sampah rumah tangga yang dibuang warga di sembarang tempat maupun dari daerah lain yang ada di Kotim. Ini hanya di Sampit,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Sanggul Lumban Gaol, Kamis 6 Februari 2020. Jika dihitung, volume sampah tersebut dalam satu tahunnya mencapai 43.800 ton sampah.
Biasanya volume sampah akan meningkat pada perayaan hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha maupun lainnya. Dalam sehari ada 15 truk dump yang mengangkut sampah dari depo menuju tempat pembuangan akhir. Satu truk dapat menampung 5 ton sampah. Truk tersebut dalam sehari melakukan 2 kali pengangkutan.
“Jika kesadaran masyarakat meningkat untuk buang sampah pada tempatnya, maka volume sampah akan meningkat, dan dampak positifnya lingkungan menjadi lebih bersih. Namun kesadaran masyarakat masih sangat rendah. Masih banyak yang buang sampah sembarangan, baik itu di selokan, semak, maupun sungai,” sebut Sanggul.
Pihaknya saat ini juga terus berupaya memberikan penyadaran kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Sehingga, kebersihan dalam kota selalu terjaga dengan baik. Pihaknya terus berupaya merubah pola hidup masyarakat dengan cara akan menambah 15 depo sampah dengan jarak 1 km tiap depo nya.
“Mudah-mudahan kedepannya masyarakat semakin sadar dan memerhatikan kebersihan lingkungan. Kebersihan akan berimbas kepada kesehatan,” tukas Sanggul.
Sementara untuk meraih Adipura, Pemkab Kotim terus memerangi sampah, mulai dari membersihkan lingkungan hingga mendirikan depo sampah. Hal yang terus dilakukan ini menimbulkan optimisme pemerintahan setempat dalam meraih piala Adipura.
“Kami optimis mendapatkan piala Adipura pada tahun ini. Mudah-mudahan dapat terwujud. Pengumumannya akan dilakukan pada 21 Februari mendatang,” kata Sanggul. Keberhasilan ini dapat dicapai apabila masyarakat turut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami sudah melaporkan adanya perbaikan drainase. Kami meminta penilaian dengan hal lain. Inovasi terus kami lakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Selain mendirikan depo sampah, kami juga akan mencari solusi untuk pengolahan sampah agar tidak terjadi penumpukkan yang begitu banyak. Mari sama-sama kita raih kembali piala Adipura,” demikiannya.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post