SAMPIT – Permasalahan sampah masih menjadi tugas yang harus diselesaikan oleh pemerintah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Meski sudah ada 7 depo sampah yang didirikan, hal ini dinilai masih kurang untuk menampung seluruh sampah yang ada di kota Sampit.
“Sekarang sudah ada 7 depo sampah. Di kecamatan MB Ketapang ada 5 depo. Di kecamatan Baamang ada 2 depo. Kita perlu 15 depo sampah untuk melayani masyarakat di kota Sampit,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, Sanggul Lumban Gaol, Jumat 24 Januari 2020.
Pemerintah setempat melalui DLH Kotim berupaya menambah depo tersebut. Direncanakan tiap depo yang akan dibangun memiliki jarak 1 kilometer. Sejauh ini DLH Kotim masih mencari lokasi untuk mendirikan bangunan tersebut. Selain itu, pihaknya juga masih berupaya mengadakan pengelolaan sampah agar tidak terjadi penumpukan.
“Pemikiran masyarakat untuk mendekati dan menyayangi sampah masih jauh, tapi saya optimis dari tahun ke tahun akan ada peningkatan, meski tidak besar,” sebut Kepala DLH Kotim.
Diharapkan program ini mendapatkan dukungan dan bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Dengan demikian permasalah sampah akan cepat teratasi sehingga kedepannya Kotim dapat menjadi kabupaten percontohan terkait pengelolaan sampah di Kalimantan Tengah.
“Semoga di periode 2020/2021 kita mendapatkan dukungan dan bantuan dari kementrian PUPR RI. Selain mengedukasi masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya, kami juga akan berusaha mengelola sampah dengan baik,” imbuh Sanggul.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post