Lunju Siluman Ular, Tragedi Berdarah yang Memakan Puluhan Korban
Oleh : M.PRADILA KANDI
KASONGAN – Provinsi Kalimantan Tengah (Kakteng) khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur Kota Sampit pernah terjadi sebuah tragedi berdarah yang sangat mendalam. Tidak hanya di daerah itu, didaerah lain pun juga terdampak imbas dari kejadian tersebut.
Dari kejadian tersebut, banyak sekali orang-orang yang terbilang sangat sakti turun tangan serta mengeluarkan berbagai macam ilmu dan senjata berupa parang, mandau terbang dan salah satunya ialah Lunju siluman ular.
Tak disengaja, saat Tim Spritual Mahantas Malam melakukan Pengungkapan di salah satu lokasi di Kabupaten Katingan karena adanya laporan masyarakat sering mendapat gangguan dari bangsa jin. Setelah lama melakukan penelusuran, Tim mendapatkan sebuah pusaka berupa Lunju/tombak yang berisikan jin menyerupai siluman ular wanita.
Sedikit diulas dalam cerita, Ketua Tim Mahantas Malam Deni MM menyebutkan, pusaka tersebut katanya telah memakan puluhan korban saat tragedi berdarah waktu itu. Hal ini karena digunakan oleh pemakainya untuk membunuh para musuh pada saat itu.
Lanjut kata Deni saat dirinya berkomunikasi dengan siluman ular itu, si pemilik yang terdahulu segera mengubur lunju ini di bawah sebuah pohon beringin besar agar tidak ada lagi korban akibat dari siluman yang ada didalamnya.
Dijelaskannya, bahwa rupa dari siluman ular ini, setengah dari kepala sampai pinggang berbentuk manusia dan dari pinggang sampai ujung kaki berbentuk ular yang besar. Dengan wajah yang seram, taring yang tajam, rambut yang panjang serta lidah yang menjulur bercabang dua terlihat sangat mengerikan.
“Selain Lunju, kami juga dapat sebuah getah nyatu yang merupakan pasangan dari lunju tersebut sebagai media bersemayamnya siluman ular itu dan alhamdulillah sekarang lokasi ini sudah aman dari ganguan siluman ular tersebut,”jelas Deni.
Deni menambahkan, sebagai umat beragama yang memiliki keimanan terhadap tuhan yang maha esa tidak perlu takut dengan bangsa jin atau semacamnya. Sebab, manusia memiliki derajat yang lebih tinggi dari pada bangsa jin itu sendiri.
Maka dari itu, ia berpesan agar pertebal lah iman dan taqwa terhadap tuhan yang maha esa jangan lepas dari doa agar selalu mendapatkan perlindungan dari bangsa jin yang ingin mengganggu.
(M. Pradila Kandi merupakan wartawan Pulang Pisau)
Discussion about this post